Cerobong Tua

Cerobong Tua

Delecit pintu lapuk
Melapukkan debu di udara
Aku heran, "apa?"

Bursa tua keras, 
bunga lemah kering
Teringat kala muda bersama
Televisi kotak mewarnai tawa

"Dia memukulku!" banyak kata
"Mana permenku!" aku tertawa
Kepalaku tergugah kembali
Canda dan riak tangis tergambar

Banyak hal terlewat, tersesali
Aku tak kesal, hanya kecewa
Batu bata melemah seperti kayu
Gelombang radio bergantikan siaran televisi
Tiang kokoh terbaurkan lumut
Ini hari terakhirku melihatmu
Karena mesin besar sudah menungguku pergi meninggalkanmu


Comments

  1. jadi inget temen nyamper di depan rumah, dengan suara bocil lantang mereka, jika sudah dipanggil begitu, aku lari keluar lebih cepat daripada saat dipanggil ibu.
    dasar bocil

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas masukkannya.

Most seen

Hai Kawan

15/06/22

Ranjang Tua