Kapitalisme
Kapitalisme
Kami terbelenggu,
kota kami bagai bom waktu
Mataku sadarinya,
aku meraba tanahnya,
ia tak lagi gempur,
ia tak lagi kokoh
hantaman demi hantaman menyiksanya
Mereka tersenyum picik,
mereka t'lah kehilangan saraf,
mereka siap meledakkan kita kapan pun
Ragaku bersamaku,
jiwaku belum siap pergi dahulu
Bulu kudukku berdiri,
kulitku mengering hitam
Mataku bersua, sulit berhenti
Kotaku kecilku,
istana rindang ini,
telah lenyap bersama simbah darah
Kini giliranku,
aku tak siap tertembak
tapi, itulah yang terjadi
Mantap ��
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSemangat bang!
ReplyDeleteMerinding bacanya. Smgt terus berkarya
ReplyDelete